Ketidakmampuan masyarakat untuk mengembangkan diri adalah suatu ketidakberdayaan yang selalu menjadi perhatian pemerintah. Pengenalan strategi bisnis kepada masyarakat dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat menjadi simulasi yang menarik untuk dilakukan secara kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat bisnis dan keterlibatan masyarakat Desa Sungai Buluh Kabupaten Bangka Barat dalam pengelolaan BUMDes.Sejatinya desa menyimpan potensi bisnis yang luar biasa. Sehingga pendirian BUMDes dapat menjadi wadah dan sarana bagi masyarakat untuk belajar mengenal trik dan strategi bisnis. Namun realitanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sedianya di maksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai sumber pendapatan asli desa melalui unit usaha yang dibangunnya, masih belum dapat dikatakan berhasil. Yang terjadi dalam proses pengelolaan BUMDes adalah banyak sekali kendala yang sulit ditemukan solusinya.
Kurangnya pemahaman mengenai BUMDes inilah yang kemudian membuat pengelolaan usaha BUMDes tidak berjalan seperti yang diharapkan. Untuk menjalankan sebuah usaha tentunya dipelukan sistem. Sistem yang dimaksud di sini adalah bagaimana agar pengurus BUMDes dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan masyarakat sehingga terbentuknya suport sistem yang tangguh. Ada 3 poin utama yang harus dimiliki oleh sistem BUMDes, antara lain; monitoring,meeting dan controlling. Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Desa Sungai Buluh kepada BUMDes Barokah. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa BUMDes antara lain merupakan harapan masyarakat untuk belajar berbisnis dengan ikut terlibat dalam pengelolaan BUMDes. Tak hanya memberikan manfaat financial, tapi juga bisa membuka lapangan kerja bagi warga yang pengangguran.