Sejarah Kelahiran Pancasila

 Sejarah Kelahiran Pancasila

🎯 Tujuan Pembelajaran

  • Peserta didik mampu menghayati sejarah kelahiran Pancasila sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri.

  • Peserta didik mampu menjelaskan proses kelahiran, perumusan, hingga penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

  • Peserta didik mampu mempraktikkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

🏛️ Latar Sejarah Kelahiran Pancasila

📖 Pengertian

Latar sejarah kelahiran Pancasila adalah kondisi dan peristiwa-peristiwa penting yang mendorong lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila lahir dari perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk merdeka dan membutuhkan dasar negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa.

🌅 1. Masa Sejarah Awal

Masa prasejarah dan awal peradaban di Nusantara yang membentuk karakter bangsa:

  • Zaman Batu: Kehidupan gotong royong dan kepercayaan animisme-dinamisme

  • Zaman Logam: Berkembangnya sistem kepemimpinan dan musyawarah

  • Nilai-nilai Awal: Kebersamaan, gotong royong, dan kepercayaan kepada Tuhan

  • Sistem Sosial: Hidup berkelompok dengan pemimpin yang bijaksana

👑 2. Masa Kerajaan Nusantara

Periode kerajaan-kerajaan besar yang memperkaya nilai-nilai Pancasila:

Kerajaan Hindu-Buddha:

  • Kutai: Sistem pemerintahan berdasar dharma

  • Sriwijaya: Toleransi beragama dan perdagangan

  • Majapahit: Persatuan Nusantara (Sumpah Palapa)

  • Nilai: Ketuhanan, keadilan, dan persatuan

Kerajaan Islam:

  • Demak: Penyebaran Islam dengan damai

  • Mataram: Sistem pemerintahan Islami

  • Aceh: Perlawanan terhadap penjajah

  • Nilai: Tauhid, keadilan, dan musyawarah

⛓️ 3. Masa Penjajahan

Periode penjajahan yang menguatkan semangat persatuan dan perlawanan:

Penjajahan Belanda (1602-1942):

  • VOC: Monopoli perdagangan dan eksploitasi

  • Tanam Paksa: Penderitaan rakyat yang luar biasa

  • Politik Etis: Pendidikan terbatas untuk pribumi

  • Dampak: Kesadaran akan pentingnya persatuan melawan penjajah

Pendudukan Jepang (1942-1945):

  • Romusha: Kerja paksa yang menyengsarakan

  • Propaganda: "Asia untuk bangsa Asia"

  • Pelatihan Militer: Pembentukan PETA dan Heiho

  • Kesempatan: Persiapan kemerdekaan Indonesia

🌟 4. Masa Kebangkitan Nasional

Periode bangkitnya kesadaran nasional dan perjuangan kemerdekaan:

Organisasi Pergerakan:

  • Budi Utomo (1908): Kebangkitan pendidikan dan budaya

  • Sarekat Islam (1912): Persatuan umat Islam

  • Indische Partij (1912): Nasionalisme Indonesia

  • PKI (1914): Perjuangan kelas pekerja

Momentum Penting:

  • Sumpah Pemuda (1928): Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa

  • Kongres Perempuan (1928): Peran perempuan dalam perjuangan

  • GAPI (1939): Gabungan Politik Indonesia

  • Nilai: Persatuan, kebangsaan, dan demokrasi

🎯 Contoh Penerapan

Memahami sejarah perjuangan bangsa:

  • Menghargai jasa para pahlawan dari berbagai masa

  • Menjaga persatuan dan kesatuan seperti Sumpah Pemuda

  • Bangga menjadi bangsa Indonesia yang berbudaya

  • Melestarikan nilai-nilai luhur nenek moyang

💡 Upaya Pelestarian

  • Mempelajari sejarah Indonesia dengan seksama

  • Mengunjungi museum dan situs bersejarah

  • Menceritakan sejarah kepada generasi muda

  • Menghormati peninggalan sejarah

⚠️ Yang Harus Dihindari

  • Melupakan sejarah perjuangan bangsa

  • Tidak menghargai kemerdekaan

  • Merusak persatuan bangsa

  • Merusak atau mengabaikan situs bersejarah

🌟 Kelahiran Pancasila

🏗️ 1. Merancang Dasar Negara

Proses perancangan dasar negara Indonesia dimulai ketika Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia. BPUPKI dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan, termasuk merumuskan dasar negara.

Pembentukan BPUPKI:

  • Tanggal: 29 April 1945

  • Nama Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai

  • Ketua: Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat

  • Anggota: 62 orang tokoh Indonesia dan 7 orang Jepang

Tugas BPUPKI:

  • Menyelidiki hal-hal penting untuk kemerdekaan

  • Merumuskan dasar negara Indonesia merdeka

  • Menyusun rancangan Undang-Undang Dasar

  • Mempersiapkan segala sesuatu untuk kemerdekaan

🎂 2. Hari Lahir Pancasila

1 Juni 1945 - Hari bersejarah ketika Ir. Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI pertama. Tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Sidang BPUPKI Pertama (29 Mei - 1 Juni 1945):

  • 29 Mei: Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usulan dasar negara

  • 31 Mei: Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan usulan dasar negara

  • 1 Juni: Ir. Soekarno menyampaikan pidato "Lahirnya Pancasila"

Pidato Bung Karno "Lahirnya Pancasila": Lima dasar negara yang disampaikan Bung Karno:

  1. Kebangsaan Indonesia - Persatuan seluruh bangsa Indonesia

  2. Internasionalisme atau Peri-kemanusiaan - Cinta kasih terhadap sesama manusia

  3. Mufakat atau Demokrasi - Musyawarah dan perwakilan

  4. Kesejahteraan Sosial - Keadilan sosial dan ekonomi

  5. Ketuhanan Yang Maha Esa - Berketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya

Makna Nama "Pancasila":

  • Panca: Lima (bahasa Sanskerta)

  • Sila: Dasar atau asas (bahasa Sanskerta)

  • Pancasila: Lima dasar atau lima asas

  • Usulan nama: Diusulkan oleh Bung Karno dalam pidatonya

🎯 Contoh Penerapan

Menghayati kelahiran Pancasila:

  • Memperingati Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni dengan khidmat

  • Mempelajari sejarah perjuangan bangsa dan para tokoh

  • Menghargai jasa Bung Karno dan para pendiri bangsa

  • Memahami makna dan filosofi setiap sila Pancasila

💡 Upaya Pelestarian

  • Mengikuti upacara bendera dengan khidmat

  • Mempelajari nilai-nilai Pancasila secara mendalam

  • Menceritakan sejarah kepada generasi muda

  • Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

⚠️ Yang Harus Dihindari

  • Melupakan jasa para pendiri bangsa

  • Tidak menghormati Hari Lahir Pancasila

  • Mengabaikan makna filosofis Pancasila

  • Tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila

✍️ Perumusan Pancasila

💬 1. Diskusi Perumusan

Setelah pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, terjadi diskusi mendalam di kalangan anggota BPUPKI untuk menyempurnakan rumusan dasar negara. Diskusi ini melibatkan berbagai tokoh dengan latar belakang yang beragam.

Tokoh-tokoh dalam Diskusi:

  • Ir. Soekarno: Pencetus konsep Pancasila

  • Drs. Mohammad Hatta: Wakil Presiden, ahli ekonomi

  • Mr. Muhammad Yamin: Sastrawan dan ahli hukum

  • Prof. Dr. Mr. Soepomo: Ahli hukum tata negara

  • K.H. Wahid Hasyim: Tokoh agama Islam

  • Mr. A.A. Maramis: Tokoh Kristen

Isu-isu yang Didiskusikan:

  • Urutan sila: Ketuhanan di awal atau akhir?

  • Rumusan sila pertama: Bagaimana menyatukan berbagai agama?

  • Kebangsaan vs Internasionalisme: Keseimbangan nasionalisme dan humanisme

  • Demokrasi: Sistem perwakilan yang sesuai dengan Indonesia

  • Keadilan sosial: Sistem ekonomi yang adil

Hasil Diskusi:

  • Kesepakatan untuk membentuk Panitia Sembilan

  • Perlunya rumusan yang lebih detail dan sistematis

  • Pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman

  • Kebutuhan akan dokumen tertulis yang resmi

📋 2. Kesepakatan Piagam Jakarta

22 Juni 1945 - Panitia Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi rumusan dasar negara yang lebih sistematis dan detail.

Panitia Sembilan:

  • Anggota:

    1. Ir. Soekarno (Ketua)

    2. Drs. Mohammad Hatta

    3. Mr. A.A. Maramis

    4. Abikusno Tjokrosujoso

    5. Abdul Kahar Muzakir

    6. Agus Salim

    7. Mr. Ahmad Subardjo

    8. K.H. Wahid Hasyim

    9. Mr. Muhammad Yamin

Rumusan Piagam Jakarta (22 Juni 1945):

  1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

  3. Persatuan Indonesia

  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Karakteristik Piagam Jakarta:

  • Kompromi: Hasil musyawarah dan mufakat

  • Inklusif: Mengakomodasi berbagai kepentingan

  • Nasionalis: Mengutamakan persatuan Indonesia

  • Religius: Mengakui peran agama dalam negara

  • Demokratis: Menghargai musyawarah dan perwakilan

📜 Rumusan Final Pancasila

Rumusan yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa Mengakui adanya Tuhan dan menjalankan ajaran agama

  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Menghargai harkat dan martabat manusia

  3. Persatuan Indonesia Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa

  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan

  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan untuk semua

🎯 Contoh Penerapan

Memahami perumusan Pancasila:

  • Menghafal dan memahami kelima sila Pancasila

  • Memahami makna setiap sila dalam konteks sejarah

  • Menghargai proses demokrasi dalam perumusan

  • Memahami pentingnya kompromi dan musyawarah

💡 Upaya Pemahaman

  • Mempelajari sejarah perumusan dengan seksama

  • Memahami perbedaan Piagam Jakarta dan rumusan final

  • Menghargai kerja keras para pendiri bangsa

  • Memahami nilai-nilai musyawarah dan mufakat

⚠️ Yang Harus Dihindari

  • Mempertentangkan rumusan Piagam Jakarta dengan Pancasila

  • Tidak menghargai proses musyawarah

  • Mengabaikan semangat persatuan dalam perumusan

  • Tidak memahami konteks sejarah perumusan

⚖️ Penetapan Pancasila

🇮🇩 1. Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi momentum bersejarah yang menandai lahirnya negara Indonesia merdeka. Sehari setelahnya, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara, menunjukkan keterkaitan erat antara kemerdekaan dan ideologi bangsa.

Peristiwa 17 Agustus 1945:

  • Proklamasi: Dibacakan oleh Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56

  • Teks Proklamasi: Ditulis oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Mr. Ahmad Subardjo

  • Saksi Sejarah: Ratusan rakyat Indonesia hadir menyaksikan

  • Bendera Merah Putih: Dikibarkan untuk pertama kali sebagai bendera negara

Hubungan Proklamasi dengan Pancasila:

  • Kemerdekaan Politik: Proklamasi memberikan kemerdekaan politik

  • Dasar Ideologi: Pancasila memberikan dasar ideologi negara merdeka

  • Legitimasi: Pancasila melegitimasi kemerdekaan Indonesia

  • Identitas Bangsa: Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia merdeka

🏛️ 2. Penetapan Dasar Negara

18 Agustus 1945 - Pancasila ditetapkan secara resmi sebagai dasar negara Republik Indonesia dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama.

Sidang PPKI 18 Agustus 1945:

  • Ketua: Ir. Soekarno

  • Wakil Ketua: Drs. Mohammad Hatta

  • Anggota: 21 orang tokoh nasional

  • Tempat: Gedung Kesenian Jakarta (sekarang Gedung Pancasila)

Keputusan Sidang PPKI:

  • Mengesahkan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam Pembukaan

  • Memilih Presiden dan Wakil Presiden pertama RI

  • Membentuk Komite Nasional sebagai badan legislatif sementara

  • Menetapkan Pancasila sebagai dasar negara resmi

📋 3. Rumusan Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Piagam Jakarta adalah rumusan awal Pancasila yang disepakati oleh Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945. Rumusan ini menjadi dasar bagi penetapan Pancasila yang final.

Isi Piagam Jakarta:

  1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

  3. Persatuan Indonesia

  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Makna Historis Piagam Jakarta:

  • Kompromi Politik: Hasil musyawarah berbagai golongan

  • Dokumen Bersejarah: Bukti proses demokratis perumusan dasar negara

  • Semangat Persatuan: Mengutamakan kepentingan bangsa di atas golongan

  • Dasar Konstitusi: Menjadi rujukan penyusunan UUD 1945

✅ 4. Rumusan Akhir (18 Agustus 1945)

Pada sidang PPKI 18 Agustus 1945, terjadi perubahan pada sila pertama Piagam Jakarta untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Perubahan ini menghasilkan rumusan final Pancasila yang kita kenal hingga sekarang.

Rumusan Final Pancasila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa Mengakui adanya Tuhan dan menjalankan ajaran agama masing-masing

  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Menghargai harkat dan martabat manusia

  3. Persatuan Indonesia Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa

  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan

  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan untuk semua

Perubahan dari Piagam Jakarta:

  • Piagam Jakarta (22 Juni): "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"

  • Rumusan Final (18 Agustus): "Ketuhanan Yang Maha Esa"

Alasan Perubahan:

  • Persatuan Bangsa: Menjaga kesatuan seluruh rakyat Indonesia

  • Keberagaman Agama: Mengakomodasi semua pemeluk agama

  • Usulan Tokoh Kristen: Dari Indonesia Timur melalui Laksamana Maeda

  • Semangat Toleransi: Menghormati perbedaan dalam persatuan

⭐ Kedudukan Pancasila

  • Dasar Negara - Fondasi utama negara Indonesia

  • Ideologi Bangsa - Pandangan hidup bangsa Indonesia

  • Sumber Hukum - Semua hukum harus sesuai dengan Pancasila

  • Pemersatu Bangsa - Mengikat keberagaman Indonesia

  • Filosofi Negara - Panduan dalam berbangsa dan bernegara

🎯 Contoh Penerapan

Menghormati penetapan Pancasila:

  • Menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup sehari-hari

  • Menghormati konstitusi dan hukum negara

  • Berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

  • Memahami sejarah perjuangan penetapan Pancasila

💡 Upaya Pelestarian

  • Mempelajari sejarah penetapan Pancasila secara mendalam

  • Menghargai proses demokrasi dalam penetapan

  • Memahami makna perubahan dari Piagam Jakarta

  • Menjaga semangat persatuan dan toleransi

⚠️ Yang Harus Dihindari

  • Melanggar nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

  • Mengganti atau mengubah ideologi negara

  • Tidak menghormati konstitusi dan hukum

  • Merusak persatuan dan kesatuan bangsa

  • Mempertentangkan Piagam Jakarta dengan Pancasila

🤝 Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

🙏 Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

✅ Contoh Penerapan:

  • Menjalankan ibadah sesuai agama

  • Menghormati tempat ibadah

  • Toleransi antar umat beragama

  • Berdoa sebelum belajar

  • Bersyukur atas nikmat Tuhan

❌ Yang Harus Dihindari:

  • Menghina agama lain

  • Merusak tempat ibadah

  • Memaksakan keyakinan

  • Bersikap tidak toleran

  • Mengabaikan nilai-nilai agama

🤝 Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

✅ Contoh Penerapan:

  • Membantu teman yang kesulitan

  • Menghormati hak asasi manusia

  • Tidak membeda-bedakan suku/ras

  • Berempati kepada sesama

  • Menjenguk orang sakit

❌ Yang Harus Dihindari:

  • Melakukan bullying

  • Diskriminasi SARA

  • Kekerasan fisik/verbal

  • Tidak peduli sesama

  • Merendahkan orang lain

🇮🇩 Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

✅ Contoh Penerapan:

  • Menggunakan bahasa Indonesia

  • Menghormati bendera merah putih

  • Menjaga persatuan di sekolah

  • Bangga menjadi bangsa Indonesia

  • Melestarikan budaya daerah

❌ Yang Harus Dihindari:

  • Memecah belah persatuan

  • Fanatisme kedaerahan

  • Tidak menghormati simbol negara

  • Separatisme

  • Merendahkan budaya lain

🗳️ Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

✅ Contoh Penerapan:

  • Musyawarah dalam memutuskan

  • Menghormati pendapat orang lain

  • Berpartisipasi dalam pemilihan

  • Menerima keputusan bersama

  • Mengutamakan kepentingan umum

❌ Yang Harus Dihindari:

  • Memaksakan kehendak

  • Tidak menghargai pendapat

  • Golput dalam pemilihan

  • Korupsi dan nepotisme

  • Mengutamakan kepentingan pribadi

⚖️ Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

✅ Contoh Penerapan:

  • Berbagi dengan yang membutuhkan

  • Tidak hidup boros

  • Menghargai hasil karya orang lain

  • Bekerja keras dan jujur

  • Peduli lingkungan sekitar

❌ Yang Harus Dihindari:

  • Hidup mewah berlebihan

  • Tidak peduli kemiskinan

  • Merusak lingkungan

  • Korupsi dan mencuri

  • Eksploitasi sumber daya

💡 Upaya Pelestarian Nilai Pancasila

🏠 Di Rumah:

  • Menghormati orang tua

  • Rukun dengan saudara

  • Membantu pekerjaan rumah

  • Berdoa bersama keluarga

🏫 Di Sekolah:

  • Menghormati guru

  • Berteman tanpa pilih-pilih

  • Mengikuti upacara bendera

  • Belajar dengan tekun

🏘️ Di Masyarakat:

  • Ikut gotong royong

  • Menghormati tetangga

  • Menjaga kebersihan lingkungan

  • Membantu yang membutuhkan

🎯 Kesimpulan

Pancasila adalah hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia yang lahir dari kondisi sejarah yang mendesak akan kebutuhan dasar negara. Melalui proses yang demokratis dan penuh hikmat, para pendiri bangsa berhasil merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Kelima sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus diamalkan secara utuh dalam kehidupan sehari-hari. Setiap warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga, melestarikan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Pancasila bukan hanya sejarah masa lalu, tetapi pedoman hidup untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik!"

Pendidikan Pancasila - Membangun Karakter Bangsa

Menghargai Lingkungan dan Budaya Lokal